This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 21 Maret 2014

tugas 2 (Ilmu Dunia atau Llmu Akhirat?)

      Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan, orang yang berilmu, dan mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu. Namun yang perlu kita fahami adalah ilmu yang dimaksud bukanlah sembarang ilmu, melainkan ilmu agama/syari’at. Terkait ayat di atas (Thoha: 114), Ibnu Hajar Al Asqolani (Faath al Baari) mengatakan: “Maksud ilmu disini adalah ilmu syari’at yang berguna untuk mengetahui apa-apa yang diwajibkan kepada setiap orang yang mukallaf dari urusan agamanya, seperti: ibadah, muamalah, berilmu dengan nama-nama dan sifat Alloh, kewajiban yang harus ditunaikan dari apa yang diperintahkan kepadanya, membersihkan sifat-sifat Alloh yang dikurangi, dan yang berkisar sekitarnya dari tafsir, hadits serta fikih”.

bersumber: http://alishlahfamily.blogspot.com/2011/05/ilmu-dunia-vs-ilmu-akhirat.html

bagaimana dengan ilmu dunia?,,,seperti sekolah/kuliah.

ketika kita di akhirat kita tidak akan ditanya bagaimana nilai rapot SD,SMP,SMA atau bahkan IPK kita,tepi yang akan ditanya adalah amal kita.Namun di sini bukan berarti meniadakan ilmu dunia, yang perlu dicatat adalah harus adanya prioritas dalam menuntut ilmu, jangan sampai kita sibuk dengan berbagai ilmu dunia dan urusannya, sementara kita mengesampingkan keperluan kita kelak di akhirat.

satu lagi yang terpenting adalah Niat,banyak dari kita yang menuntut ilmu hanya untuk mencari gelar, dan memperoleh pekerjaan yang bagus,padahal  Kita dituntut untuk berniat karena Allah dalam mencari ilmu. Rasulullah Saw. bersabda: ”Barang siapa mencari ilmu bukan karena mencari ridha Allah, namun karena harta dunia, maka Allah tidak akan memberinya ilmudan ia juga tidak akan mendapat semerbaknya harum surga”.

maka dari itu teman-teman sangat penting bagi kita untuk menyeimbangkan antara ilmu akhirat dan dunia,,,karena pada hakikatnya ilmu dunia bersumber pada ilmu-ilmu akhirat,dan niat kita juga yang harus kita rubah,niat kita harus berfokus hanya untuk ALLAH SWT,insyaAllah kita akan mendapatkan ilmu dan berkah,,
tanamkan dalam diri kita "jika kita mengejar dunia maka akhirat tidak akan dapat, tapi jika kita mengejar akhirat duniapun akan mengejar kita"
ditambahkan oleh : Ilham romadhona

Kamis, 20 Maret 2014

TUGAS 1 "penting membaca AL-QURAN bagi remaja"

 “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. ( QS. Ar Rad : 28)”
Dari ayat diatas, sudah jelas bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan tenang. Banyak cara untuk mengingat Allah, termasuk membaca Al Qur’an, pedoman hidup umat Islam.
Ada sebuah kisah seorang kakeh yang hidup dengan cucu satu – satunya.  Kakek itu adalah seorang muslim yang taat dan tiada hari dalam hidupnya tanpa membaca Al-Quran.
Si Cucu yang melihat betapa sang kakek begitu khidmat membaca Al-Quran penuh dengan penghayatan, bertanya : “Kek…!! Mendengar kakek membaca Al-Quran, aku merasa hatiku sejuk sekali. Aku ingin sekali bisa memahaminya sebagaimana kakek. Tapi aku tidak mampu, adapun yang aku pahami, aku lupakan secepat aku menutup buku”
Adakah manfaat-nya kita membaca AL-QURAN tanpa mengetahui ARTINYA?
Bukannya menjawab pertanyaan itu sang kakaeh malah  mengambil sebuah ember kotor, lalu dilubangilah ember itu di bagian bawah dan samping-sampingnya, beberapa lubang.
 “Anakku…! Bawalah ember ini ke sungai, kemudian bawalah kembali kemari dengan sudah terisi penuh air.”
Si Cucu pun menyanggupinya. Dan pergilah dia ke sungai untuk mengisi ember tersebut dengan air, kemudian dia berusaha berlari sekencang-kencangnya agar setibanya di tempat kakeknya airnya masih penuh. Dia pun melakukannya dengan sungguh-sungguh. Tapi setibanya di tempat kakeknya, ternyata tidak sedikit pun air yang tersisa. Semua airnya habis tertumpah sebelum tiba di tempat kakeknya.
Sang kakek sesekali menertawakannya. Dan berkata, “Kali ini kau harus berusaha berlari lebih cepat lagi. AYO KAMU PASTI BISA….!”
Si Cucu pun berusaha lebih semangat lagi. Sampai akhirnya…!!! Dengan terengah-engah dia berkata kepada kakeknya, “Kek…! Aku rasa ini mustahil secepat apapun aku berlari, air tersebut akan lebih dulu habis sebelum aku sampai disini. Jadi ini suatu hal yang percuma”
Dengan tersenyum sang kakek berkata, “Anakku kamu pikir semua ini percuma? Sekarang coba lihat ini……….”
Kakek menunjuk ke ember yang dipegang cucunya tersebut. Dan berkata, “Bukankah ember yang kau pegang tersebut sebelumnya kotor sekali? Dan lihatlah sekarang, sudah menjadi ember yang bersih…! Luar dan dalam”
“Anakku hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Al-Quran. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya lagi, kamu akan berubah, luar dandalam… Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita.”
Selain pesan diatas, juga banyak hadits nabawi yang menganjukan kita untuk membaca Al-Quran, tanpa menekankan pentingnya kita mengerti maknanya, diantaranya :
1.       Orang yang Baca Al-Quran dengan Yang Tidak Baca Berbeda
Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." (HR Bukhari dan Muslim)
Dari hadits ini jelas sekali bahwa sekedar membaca Al-Quran atau tidak membacasudah membedakan kedudukan seseorang. Berarti ada nilai tersendiri untuk sekedar membaca Al-Quran.
2.       Bersama Malaikat
Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang membaca Al-Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." (HR Bukhari Muslim)
Semakin tegas lagi ketika lafadz hadits ini menyebutkan kasus orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata yang tetap saja akan diberikan pahala. Jelas menunjukkan tentang pentingnya membaca Al-Quran.
3.       Bacaan Quran adalah Syafaat
Selain itu juga kita temukan adanya dalil yang menyebutkan tentang salah satu fungsi bacaan Quran sebagai syafaat yang akan menolong kita di hari akhir nanti.
Dari Abu Umamah Al-Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda, "Bacalah Al-Qur`an!, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (HR Muslim)
4.       Diberi Pahala per Huruf
Dan semakin tegas lagi pentingnya membaca Al-Quran ketika Rasulullah SAW bersabda:Dari Abdullah bin Mas`ud t berkata bahwaRasulullahSAW, "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." (HR At Tirmidzi dan berkata, "Hadits hasan shahih).
Betul-betul disebutkan bahwa membaca Al-Quran itu berpahala dan pahalanya dihitung perhuruf, di mana setiap huruf akan dikalikan sepuluh kebajikan.
Dan waktu – waktu yang paling utama untuk membaca Al Qur’an adalah
1.    Saat sholat
2.    Malam hari : antara waktu magrib dan isya , bagian malam yang terakhir
3.    Setelah subuh
Berapa kali kita membaca Al Qur’an dalam satu hari satu malam? Satu? Dua? Tiga? Empat? atau malah tidak pernah? Astagfirullah...
Bila kita membaca novel, nonton TV atau Film, menghapal lagu paling cepat untuk mengerti dan menghapalnya. Namun bila untuk mengaji atau membaca kitab suci al-Quran baru satu ayat, mata sudah terasa lengket. Beberapa kali menguap. Baru lima menit membaca sudah seperti lima jam rasanya. Namun ketika kita bersungguh-sungguh untuk membaca dan meresapi isi kitab suci al-Quran akan banyak sekali manfaatnya dan meresapi makna yang terkandung di dalamnya, sangat terbukti untuk kegunaannya, membersihkan segala kotoran dihati kita, mendatangkan keberkahan, kebahagiaan dan keselamatan bagi hidup kita dan keluarga kita. Salam Islam ^_^

http://rismamuttaqien.blogspot.com/2011/07/manfaat-membaca-al-quran.html